Menteri Lingkungan Hidup Republik Ceko Sambangi Museum Tsunami

Menteri Lingkungan Hidup Republik Ceko Sambangi Museum Tsunami

BANDA ACEH - Diantara beberapa agenda kunjungan kerja di Aceh, Menteri Lingkungan Hidup Republik Ceko, Richard Brabec beserta rombongan mengunjungi Museum Tsunami Aceh yang berada di jantung Kota Banda Aceh, Kamis (24/6/2021) sore.

Kehadirannya disertai sejumlah pejabat Pemerintah Ceko, diantaranya Duta Besar Ceko untuk Indonesia, Jaroslav Doleček; Deputi Kementerian Lingkungan Hidup, Vladislav Smrž; Deputi Kementerian Perdagangan dan Industri, Martina Tauberová turut disambut oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin dan Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, Hafnidar.

Dalam rombongan tersebut juga terlihat perwakilan dari beberapa Perguruan Tinggi Ceko. Seperti dari Ostrava Univesity, Jepurkyně University, Czech University, dan College of International and Public Relations Prague.

Menteri Lingkungan Hidup Republik Ceko, Mr Richard Brabec memuji pembangunan Kota Banda Aceh. Ia mengapresiasi pemerintah dan masyarakat Aceh sangat cepat bangkit dari musibah gempa dan tsunami yang melanda pada 2004 lalu.

“Situasi saat ini memang sulit karena sedang pandemi, tapi itu tidak apa-apa dan kami senang hari ini berada di Museum Tsunami Aceh, serta melihat betapa mengerikan bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh 2004 silam,” ujar Richard Brabec saat melihat-melihat koleksi Museum Tsunami.

Brabec mengaku, pembangunan Banda Aceh sangat pesat. Ia takjub akan kemajuan tersebut karena Ibu Kota Provinsi Aceh itu pernah luluh lantak oleh bencana tsunami dimana dunia ikut memberikan bantuan saat itu, termasuk Ceko.

Ruang bioskop mini museum tsunamiKepala UPTD Museum Tsunami Aceh, Hafnidar menyebutkan, kunjungan dari rombongan Republik Ceko ke Museum Tsunami tetap dengan protokol kesehatan.

“Kunjungan dari rombongan Republik Ceko tetap dengan protokol kesehatan, kami juga membatasi waktu untuk melihat sejumlah koleksi yang ada di museum. Mereka pun sangat terlihat kagum dengan sejumlah barang-barang dan benda koleksi dari museum,” sebutnya.

Tidak lupa pula, para rombongan ini juga turut dikenalkan dengan minuman khas Aceh, Sanger serta kue tradisional keukarah.

“Rasanya seperti kapucino, ini baru pertama kali saya mencoba,” ujar salah satu rombongan dari Republik Ceko.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *